Ketika lidahmu mu terasa kelu
Tak mampu berkata sepatah kata apapun
Menulislah
Tentang asa mu yang mulia
Tentang cita – cita yang selama ini ingin kau rengkuh
Bermimpilah karena tuhan akan memeluk mimpi – mimpi mu
Tak usah ragu dengan asamu
Tak usah bimbang pula dengan masa depanmu
Karena hikakatnya tak
penting bagimu
Yang terpenting adalah gerakmu
Langkahmu tak akan sia – sia
Semua akan berakhir bahagia
Yaknilah dalam hatimu
Untuk menjadi berlian memang tidak semudah biacara
Butuh pengorbanan yang ekstra
Pedih jadi teman
Susah yang selalu mendera
Namun itulah perjuangan
Bertahanlah untuk Langkah mu yang mulia
Oleh : Pargiyanto
Picture : https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjz7RU27jLBEm_iAgvwBHVVBx6MJBanqGK-nkRGWYbJ5vFWX_iX5YH8xR5j8mKNSaKRWYAfT-BbZVkWPb_n-C5DkyBKE73eSQuJwuTTAviQ6VMLuvlB_pfm2pbh64hojjQ-P5h_3l8kFzM/s1600/catatanfiqih.com_20151219132905027.jpg